Selasa, 20 Maret 2012

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA”    (Ps 3 UU RI No 20 tahun 2003)
PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :
“…UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN BAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI, DAN MENJADI WARGANEGARA YANG DEMOKRATIS DAN BERTANGGUNG JAWAB”                                                                    ( Ps 3 UU RI No.20 Tahun 2003)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONA   ( UU RI No. 20/2003)
“KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH” WAJIB MEMUAT :
  1. PENDIDIKAN AGAMA
  2. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
  3. BAHASA
( Ps 37 AYAT 1  UU No 20 tahun 2003 )
“KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI” WAJIB MEMUAT :
  1. PENDIDIKAN AGAMA;
  2. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN;
  3. BAHASA.”
( Ps 37 AYAT  2  UU No.20 tahun 2003)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL  ( UU No. 20/2003)
“Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No.20
Tahun 2003:
“Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”

VISI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )
~ SUMBER NILAI  DAN
~ PEDOMAN  PENYELENGGARAAN  
    PROGRAM STUDI DALAM MENGANTARKAN
    MAHASISWA, UNTUK
~ MENGEMBANGKAN KEPRIBADIANNYA SELAKU
    WARGANEGARA YANG BERPERAN AKTIF
~ MENEGAKKAN DEMOKRASI MENUJU
   MASYARAKAT MADANI
MISI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
( Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )
Membantu mahasiswa selaku warganegara, agar mampu :
                ~ mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan  bangsa Indonesia,
                ~ mewujudkan kesadaran berbangsa dan  bernegara,
                ~ menerapkan ilmunya secara bertanggung  jawab terhadap kemanusiaan.
KOMPETENSI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )



TUJUAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI    ( Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )
Agar mahasiswa :
  1. Memiliki motivasi menguasai materi pendidikan kewarganegaraan,
  2. Mampu mengkaitkan dan mengimplementasikan dalam peranan dan kedudukan serta kepentingannya, sebagai individu, anggota keluarga/masyarakat dan warganegara yang terdidik.
  3. Memiliki tekad dan kesediaan dalam mewujudkan kaidah-kaidah nilai berbangsa dan bernegara untuk menciptakan masyarakat madani.
HISTORIS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
SEJAK 1960-AN SAMPAI SAAT INI
[  CIVICS/KEWARGAAN NEGARA :  SMA/SMP 62, SD 68, SMP 1969, 
                                                                          SMA 1969
[   PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SD 68, PPSP 73
[   PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) : SD, SMP,SMU 1975, 1984.
[   PENDIDIKAN PANCASILA : PT 1970-an - 2000-an
[   PENDIDIKAN KEWIRAAN  : PT 1960-an - 2001
[   PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : PT 2002 - Sekarang
[   PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) : SD,
                                                      SMP, SMU 1994-Sekarang
[   PENDIDIKAN KEWARGAAN : IAIN/STAIN 2002 - sekarang
                                                          (rintisan)
[   PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) : SD, SMP, SMU, PT
                                                         (UU No.20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS)
HISTORIS ….(LANJUTAN)
CATATAN :
PENDIDIKAN KEWIRAAN  : PT 1960-an – 2000
                                - Walawa (Wajib Latih Mahasiswa) :
                                                ~ Ektra Kurikuler, tapi intra Universiter
                                                ~ Di beberapa PTN.
                                                ~ 1970-an
                                                ~ Resimen Mahasiswa berdasar teritorial (seperti : Yon Maha
                                                   Jaya, Maha Surya, dsj).
                                                ~ sertifikatnya Tamtama Cadangan.
                                - Pendidikan Perwira Cadangan :
                                                ~ SKep Bersama Mendikbud-Menhankam/Pangab
                                  untuk PTN : 0228/U/73 dan Kep.B.43/XII/73, 08-12-1973.
                                                ~ prinsipnya Wamil untuk Jurusan tertentu,
                                                                - sarjana muda ( eqivalen 90 sks)
                                                                - diberi pangkat Letnan Dua.
MUATAN KONSEPTUAL   PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
WACANA KONSEPTUAL PENDIDIDKAN KEWARGANEGARAAN DI DUNIA
ISTILAH :
           CIVICS, CIVIC EDUCATION           (USA)
           CITIZENSHIP EDUCATION            (UK)
           TA’LIMATUL MUWWATANAH,
   TARBIYATUL AL WATONIYAH            (TIMTENG)              
           EDUCACION CIVICAS     (MEXICO)
           SACHUNTERNICHT         (JERMAN)
           CIVICS, SOCIAL STUDIES               (AUSTRALIA)
           SOCIAL STUDIES              (USA NEW ZEALAND)
           LIFE ORIENTATION         (AFSEL)
           PEOPLE AND SOCIETY   (HONGARIA)
           CIVICS AND MORAL EDUCATION             (SINGAPORE)
           OBSCESVOVEDINIE        (RUSIA)
ATRIBUT MASYARAKAT MADANI INDONESIA
          BER-KETUHANAN YANG MAHA ESA,
 BERKEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB,
 BERSATU DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA,
 DEMOKRATIS-KONSTITUSIONAL,
 BERKEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA,
 BERBHINNEKA TUNGGAL IKA,
 MENJUNJUNG TINGGI HAK DAN KEWAJIBAN AZASI MANUSIA,
MENCINTAI PERDAMAIAN DUNIA

REFERENSI PENGANTAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
  1. Udin S. Winataputra, H., (2004). Pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana psiko- pedagogis untuk mewujudkan masyarakat madani.  Makalah Bahan Sajian dan Diskusi Dalam Lokakarya
       Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Dirjen Dikti-Depdiknas. 21-22
       September 2004.
2.   UU. No. 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  1. SKep. Dirjen DIKTI – Depdiknas, No. 38/DIKTI/Kep/2002. tentang Rambu-rambu pelaksanaan Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
  2. Sudargo Gautama. (1997). Warga Negara dan Orang Asing. Bandung : Alumni.
  3. Sharp, Gene. (1997). Menuju Demokrasi tanpa Kekerasan. Terjemahan: Sugeng Bahagiyo. Jakarta : Pustaka Sinar Haraoan.
  4. Bondan Gunawan S. (2000). Apa itu Demokrasi . Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
  5. Beetham, David & Boyle, Kevin. (1995). Demokrasi . Terjemahan : Bern. Hidayat. Yogyakarta : Kanisius.
  6. Saafroedin Bahar dan A.B. Tangdililing. (Penyunting). ( 1996). Intergrasi Nasional : Teori, Masalah dan Strategi. Jakarta : Ghalia Indonesia.
  7. F. Isjwara. (1982). Ilmu Politik. Bandung : Angkasa.
  8. Tim Dirjen Dikti-Dep Diknas. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
  9. Tim Lemhannas. (1994). Kewiraan untuk Mahasiswa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

LATIHAN PENGUASAAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH
  1. Buat contoh kasus dan peristiwa yang selaras dan tidak selaras dengan visi, misi dan kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan dikaitkan dengan bidang studi.
  2. Buat contoh upaya bela negara dalam berbagai bidang profesi kecuali militer dan polisi.
  3. Jelaskan mengapa penambangan pasir di Kepulauan Riau yang dijual ke Singapura dapat mengancam eksistensi Wawasan Nusantara
  4. Jelaskan apakah dengan adanya Internet dan penggunaannya dapat mengancam Ketahanan Nasional. 
DISKUSIKAN
n  Mampukah Pendidikan Kewarganegaraan menjadi lokomotif yang tangguh untuk menarik “Nation’s Competitiveness” yang tertinggal dari negara lain

Tidak ada komentar: