- Toleransi
Toleransi adalah dua batas
penyimpangan ukuran yang diijinkan. Misalnya, sebuah elemen diberi ukuran
maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
• adalah ukuran dasar
• adalah nilai toleransi yang
diberikan
Toleransi pada dasarnya dibedakan
menjadi tiga macam, yakni toleransi ukuran, toleransi geometrik, dan
konfigurasi kekasaran permukaan.
1.1 Toleransi ukuran
Definisi dari toleransi ukuran
adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan pada setiap ukuran elemen.
Toleransi memegang peranan yang
vital pada proses produksi dikarenakan sangat sulitnya membuat suatu alat atau
benda sesuai dengan ukuran yang tepat, karena menyangkut ketelitian dalam
proses pengerjaannya.
Selanjutnya toleransi ukuran
dibedakan lagi menjadi:
1.1.1
Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT)
Besarnya toleransi ditentukan oleh
ISO /R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian) agar sesuai dengan persyaratan
fungsional dan untuk keseragaman.
ISO menetapkan 18 toleransi standar,
yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai dengan IT 16.
Sedangkan untuk dasar satuan
toleransi dari kualitas 01 – 1, harga toleransi standarnya dapat dihitung
dengan rumus pada tabel berikut:
IT
01
|
IT
0
|
IT
1
|
|
Nilai
dalam µm untuk D dalam µm
|
0,3
+ 0,008 D
|
0,5
+ 0,012 D
|
0,8
+ 0,0 20 D
|
Secara garis besar, gambaran secara
umum dari hubungan antara pengelompokan kualitas toleransi ini dengan proses
pengerjaannya adalah sbb.
- Kualitas 1 – 4 adalah untuk
pengerjaan yang sangat teliti. Misalnya pembuatan alat ukur,
instrumen optik, dll.
- Kualitas 5 – 11 untuk proses
pengerjaan dengan permesinan biasa, termasuk untuk komponen-komponen yang
mampu tukar.
- Kualitas 12 – 16 untuk proses
pengerjaan yang kasar, seperti pengecoran, penempaan, pengerolan, dsb.
1.1.2
Toleransi Umum dan Toleransi Khusus
- Toleransi Umum
Toleransi umum diberikan untuk
ukuran yang tidak memerlukan ketelitian atau bukan merupakan bagian dari benda
berpasangan (suaian).
Nilai toleransi umum selalu memilki
batas penyimpangan atas dan batas penyimpangan bawah yang sama. Besarnya
toleransi ini ditentukan oleh tingkat kualitas (kekasaran permukaan) dan ukuran
dasar.
- Toleransi Khusus
Toleransi khusus merupakan suatu
toleransi yang nilainya di luar toleransi umum dan suaian. Nilai
toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun lebih besar
daripada nilai toleransi suaian.
1.1.3
Toleransi suaian
Suaian adalah suatu istilah untuk
menggambarkan tingkat kekekatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari
penggunaan kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.
Ada empat macam suaian pada elemen
mesin, yakni:
- Suaian longgar (clearance fit)
Suaian ini selalu menghasilkan
kelonggaran (celah bebas) dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di
atas daerah toleransi poros.
- Suaian sesak (interference fit)
Suaian yang selalu menghasilkan
kesesakan, dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah daerah
toleransi poros.
- Suaian pas (transition fit)
Suaian ini dapat menghasilkan celah
bebas atau interferensi, namun poros harus dipaksakan masuk ke dalam lubang
dengan kelegaan negatif.
- Suaian garis
Batas – batas ukuran ditentukan
sedemikian sehingga celah bebas atau kontak antar permukaan akan terjadi
apabila elemen mesin yang berpasangan dirakit.
Berikut ini dicantumkan beberapa
istilah toleransi untuk elemen tunggal dan suaian yang seringkali dipakai :
- Ukuran dasar
Ukuran dasar atau ukuran nominal
adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum disertai angka-angka batas
penyimpangan yang diijnkan.
- Penyimpangan atas
Penyimpangan atas adalah
penyimpangan ke arah atas ukuran maksimum.
- Penyimpangan bawah
Penyimpangan bawah adalah
penyimpangan ke arah bawah penyimpangan minimum.
- Ukuran maksimum
Ukuran maksimum adalah ukuran
terbesar yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran maksimum = ukuran
dasar + penyimpangan atas.
- Ukuran minimum
Ukuran minimum adalah ukuran
terkecil yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran minimum = ukuran dasar
+ penyimpangan bawah.
- Garis nol
Garis nol adalah garis dasar atau
garis dengan penyimpangan nol.
- Ukuran sesungguhnya
Ukuran sesungguhnya adalah ukuran
jadi atau ukuran yang didapat setelah benda selesai dibuat, yang dapat
diketahui dengan menggunakan alat ukur.
- Kelonggaran (Clearance)
Kelonggaran adalah selsih
kelonggaran antara luna gdengan poros dimana ukuran lubang lebih besar daripada
ukuran poros.
- Kelonggaran maksimum adalah
seliisih antara lubang terbesar dengan poros terkecil dalam suatu
suaian longgar.
- Kelonggaran minimum adalah
selisih ukuran lungan terkecil dengan poros terbesar dalam suatu suaian
longgar.
- Kesesakan (Interference)
Kesesakan adalah suatu nilai selisih
ukuran antara lubang dengan poros, dimana ukuran poros lebih besar daripada
ukuran lubang.
- Kesesakan maksimum adalah
selisih ukuran antara lubang terkecil dengan poros terbesar pada suaian
sesak.
- Kesesakan minimum adalah
selisih ukuran antara lubang terbesar dengan poros terkecil pada suaian
sesak.
Contoh pemberian toleransi pada
sebuah lubang dan poros:
a.
30H7 b.
40g6
Keterangan:
- Suatu lubang denganukuran dasar
30 mm, posisi daerah toleransinya H, dan kualitasnya 7
- Suatu poros dengan ukuran dasar
40 mm, posisi daerah toleransinya g, dan kualitasnya 6
1.2 Toleransi Geometrik
Toleransi geometrik adalah toleransi
yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi tempat, dan penyimpangan putar
terhadap suatu elemen geometris. Toleransi geometrik pada dasarnya
memberikan kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran.
Pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk
meyakinkan ketepatan komponen menurut fungsinya.
Sebuah toleransi geometrik dari
suatu elemen menentukan daerah di mana elemen tersebut harus berada. Maka,
sesuai dengan sifat dari daerah yang akan diberi toleransi dan cara memberi
ukuran, daerah toleransi dikelompokkan menjadi berikut.
- Luas dalam lingkaran
(selanjutnya dilambangkan dengan #1)
- Luas antara dua lingkaran
sepusat (selanjutnya dilambangkan dengan #2)
- Luas antara dua garis yang
berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar (selanjutnya dilambangkan
dengan #3)
- Ruang dalam bola (selanjutnya
dilambangkan dengan #4)
- Ruang dalam silinder
(selanjutnya dilambangkan dengan #5)
- Ruang antara dua silinder
bersumbu sama (selanjutnya dilambangkan dengan #6)
- Ruang antara dua permukaan
berjarak sama atau dua bidang sejajar (selanjutnya dilambangkan dengan #7)
- Ruang dalam sebuah kubus
(selanjutnya dilambangkan dengan #8)
Berikut ini gambaran mengenai
hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan daerah toleransi
diberikan dalam suatu tabel.
Daerah Toleransi
|
#1
|
#2
|
#3
|
#4
|
#5
|
#6
|
#7
|
#8
|
|
Sifat-sifat yang diberi toleransi
|
Simbol
|
||||||||
Kelurusan
|
•
|
•
|
•
|
•
|
|||||
Kedataran
|
•
|
||||||||
Kebulatan
|
•
|
||||||||
Kesilindrisan
|
•
|
||||||||
Profil garis
|
•
|
||||||||
Profil permukaan
|
•
|
||||||||
Kesejajaran
|
•
|
•
|
•
|
•
|
|||||
Ketegaklurusan
|
•
|
•
|
•
|
•
|
|||||
Ketirusan
|
•
|
•
|
•
|
||||||
Posisi
|
•
|
•
|
•
|
•
|
•
|
•
|
|||
Konsentrisitas dan koaksialitas
|
•
|
•
|
|||||||
Kesimetrisan
|
•
|
•
|
|||||||
Putar tunggal
|
•
|
•
|
|||||||
Putar total
|
•
|
•
|
Hubungan antara toleransi geometrik
dengan toleransi ukuran ada dua macam dibedakan menurut :
- Menurut Prinsip
Ketidakbergantungan
Definisi Prinsip Ketidakbergantungan
adalah,“Tiap persyaratan yang diperinci dalam gambar, seperti misalnya
toleransi ukuran dan toleransi bentuk atau posisi harus ditentukan secaa bebas
tanpa menghubungkan pada ukuran, toleransi atau sifat manapun kecuali
ditentukan oleh suatu hubungan khusus.”
Maka bila tidak ditemukan adanya
hubungan antara ukuran dan toleransi bentuk atau posisi, toleransi bentuk atau
posisi itu dianggap tidak memiliki hubungan.
- Menurut Prinsip Bahan Maksimum
Definisi Prinsip Bahan Maksimum
adalah,”Pemberian toleransi yang memperhitungkan ketergantungan timbal balik
antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi serta adanya
tambahan harga toleransi dari bentuk atau posisi pada bagian tertentu yang
menyimpang asalkan tidak melanggar batas-batas maksimum dan minimumnya”
Prinsip bahan maksimum mengsumsikan
bahwa terdapat hubungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi
bentuk atau posisi. Kondisi bahan maksimum pada sebuah poros adalah
ukuran batas terbesar dari poros tersebut.
1.3 Konfigurasi kekasaran
permukaan
Konfigurasi permukaan yang mencakup
antara lain kekasaran permukaan dan bekas pengerjaan (tekstur), memegaang peranan
penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yakni berhubungan dengan gesekan,
keausan, pelumasan, tahanan, kelelahan, kerekatan, suaian, dan sebagainya.
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik
(Ra) telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran,
daari N1 sampai dengan N12
Kekasaran
(Ra)
(µm)
|
Tingkat
Kekasaran
|
Panjang
Sampel
(µm)
|
50
25
|
N12
N11
|
8
|
12.5
6.3
|
N10
N9
|
2.5
|
3.2
1.6
0.8
0.4
|
N8
N7
N6
N5
|
0.8
|
0.2
0.1
0.05
|
N4
N3
N2
|
0.25
|
0.025
|
N1
|
0.08
|
- 2. Jenis jangka sorong dan
mikrometer skrup serta aplikasinya
- Jangka Sorong (caliper)
Jangka sorong secara khusus
menggunakan gerak geser yang presisius untuk pengukuran bagian dalam, bagian
luar, dan demi kedalaman atau tingkatan pengukuran. Kekhususan dari
kemampuan geser jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman dan roda
gigi serta mesin yang sedang bergerak.
Beberapa jenis jangka sorong adalah
sebagai berikut:
- Center Measuring Calipers
Jangka sorong dengan bentuk kerucut dengan ‘jaws’ yang didesain untuk mengukur jarak di antara pusat dua buah lubang atau rongga.
- Gear Tooth Calipers
Jangka sorong dengan batang yang dapat diatur didesain untuk mengukur ketebalan dari gigi roda pada batas ‘pitch’. Batang yang dapat diatur ini menetapkan kedalaman pengukuran pada batas ‘pitch’ atau pada batang tambahan.
- Machine Travel Calipers
Sistem pengukuran yang didesain
untuk mengukur perubahan posisi dari machine bed. Kepala mikrometer,
indikator, jangka sorong terspesialisasi dan pengukuran OEM lainnya digunakan
untuk mengindikasikan perjalanan mesin. Jangka sorong ini khususnya
digunakan untuk mengukur mesin yang telah terpasang atau berwujud produk
seperti alat permesinan, mikroskop, dan instrumen lain yang memerlukan dimensi
atau kontrol yang presisi.
- Nib Jaws Calipers
Jangka sorong ini memudahkan
pengukuran segi bagian dalam (inside features), segi bagian luar (outside
features), lekukan, lubang atau celah, dan derajat. Dengan membandingkan
dengan jangka sorong lainnya, maka jangka sorong ini dapat dengan mudah dan
akurat ditempatkan pada bagian sisi atau celah.
- Pocket / Rolling Mill Calipers
Jangka sorong yang kecil dan biasa digunakan untuk pengukuran dengan tingkat ketelitian yang rendah dan biasanya secara sederhana digunakan untuk mengukur alat yang tak rata untuk demi kecepatan pengukuran barang di lingkungan produksi. - Electronic Calipers
Ciri-ciri:
- Lightweight, ergonomic design
- Large easy-to-read LCD 32 in.
high
- Inch/Millimeter conversion
- Zero at any position
- Automatic shut-off after 5 minutes
of nonuse
- Last measuring position
retained when shut off
- Easy access to the single
- Hardened stainless steel body
for long life
- Integrated depth rod on all
sizes
- Fine adjustment thumb wheel
- Lock screw to hold the slide in
position
- Resolution is 0.0005 in.
(0.01mm)
- Linear accuracy meets DIN862
- Mikrometer sekrup (micrometer)
Mikrometer adalah alat ukur yang
dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki 0.01 mm.
Satu mikrometer adalah secara luas
digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara
tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang
slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
Mikrometer memiliki 3 jenis umum
pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
- Mikrometer Luar
Mikrometer luar digunakan untuk
ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang
- Mikrometer dalam
Mikrometer dalam digunakan untuk
menguukur garis tengah dari lubang suatu benda
- Mikrometer kedalaman
Mikrometer kedalaman digunakan untuk
mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot
- Mikrometer lubang
Mikrometer lubang secara khusus
memliki tig kepala landasan yang digunakan untuk mengukur diametr dalam.
- Mikrometer pipa
Mikrometer pipa untuk mengukur
ketebalan dari pipa
Berikut contoh beberapa jenis
mikrometer.
- Braille-Reading Micrometer
Mikrometer yang cukup popular dimana
dapat digunakan oleh orang-orang yang tunanetra karena memiliki sistem
penunjukan skala berupa huruf Braille. Mikrometer ini tidak dijual bebas
dan hanya di gunakan dalam dunia pedidikan demi perluasan wawasan kaum
tunanetra.
3. Ukuran-ukuran blok ukur
Blok ukur yang biasanya ada di
Laboratorium CAD CAM berjumlah 38 dan ukuran-ukurannya adalah sbb. {semua
ukuran dalam milimeter (mm)}
1, 1.005, 1.01, 1.02, 1.03, 1.04,
1.05, 1.06, 1.07, 1.08, 1.09, 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100.
A. PENGERTIAN TOLERANSI GEOMETRIK
Dalam proses pembuatan suatu produk
(benda kerja) yang teliti, penyimpangan bentuk, posisi, tempat, dan
penyimpangan putar terhadap suatu eleinen geometri (titik, garis, permukaan
atau bidang tengah), harus secara jelas dibatasi dengan nilai toleransi
tertentu. Toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi tempat dan
penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris ini disebut sebagai toleransi
geometrik.
Toleransi ukuran sesungguhnya
membatasi juga beberapa penyimpangan geometris. Oleh karena itu, apabila
toleransi geometrik ditentukan secara rinci, inaka tidak diharuskan pemberian
toleransi ukuran yang sempit. Dengan kata lain, toleransi geometrik memberikan
kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran.
Perlu juga ditegaskan di sini bahwa
pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk
meyakinkan ketepatan komponen mcnurut fungsinya, misalnya untuk membuat
bagian-bagian yang mampu tukar, atau bagian-bagian yang teliti lainnya.
Pembuatan bendanya sendiri dapat dilakukan dalam pabrik yang bcrbccla dengan
peralatan dan pengalaman yang berbeda pula.
Penggunaan simbol serta cara
pencantuman toleransi geometrik pada gambar telah direkomendasikan oleh ISO
sejak tahun 1969. Bahkan dalam standar lain scperti ANSI dan JIS, beberapa tahun
terakhir ini sudah mengalami sedikit perluasan.
B. JENIS KARAKTER DAN SJMBOJL
GEOMETRIS
Tabel berikut menyajikan jenis
karakter geometris yang dapat dikontrol oleh toleransi serta simbol yang
dipergunakan dalam gambar.
Dalarn memberikan toleransi pada
suatu elemen geometris, sering diperlukan elemen geometris lain dalam komponen
yang sama sebagai suatu elemen dasar (elemen patokan). Berdasarkan
hubungannya dengan elemen dasar ini maka ditentukanlah toleransinya, baik
mengenai toleransi bentuk, toleransi orientasi, toleransi posisi atau toleransi
putar.