Sabtu, 23 Februari 2013

Sistem transmisi



Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energidari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar danmenggerakkan mobil.Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalammobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500 rpm.Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manualdan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabunganantara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang barudapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek tertentu saja.Transmisi manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transimimanual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.Transmisi semi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita dapatmerasakan sistem transmisi manual atau otomatis, bila kita sedang menggunakan sistemtransmisi manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena pada sistem transmisiini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. Torque converter berfungsi sebagaikopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmition Fluid). Momenmesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida
Perawatan Mobil Transmisi Otomatis
Mengendarai mobil menggunakan transmisi otomatis (biasanya di sebut mobil"matic" ),memang mudah. Kita tak perlu menginjak pedal kopling yang membuat kakikiri cepat lelah. Apalagi dalam kondisi macet, bisa dibayangkan betapa tersiksanyamengemudi dengan kaki yang pegal-pegal. Mobil bertransmisi otomotis tersebut memang bisa disebut solusi. Namun kita dituntut tetap perlu mengenal petunjuk mengemudikannya secara benar.Kenalilah terlebih dahulu fungsi setiap huruf dan angka yang tertera dituas transmisi. Misalnya angka 1, digunakan ketika melewati tanjakantajam dan turunan curam sebagai engine brake. Angka 2, disarankan dipakaiketika menghadapi jalan yang menanjak dan menurun tapi tidak terlalu curam. Sementara posisi D bisa digunakan dalam perjalanan dalam kota atau luar kota. Terakhir gunakan R untuk mundur.Cepat atau tidaknya kerusakan pada transmisi otomatis tergantung dari pemakaiannya sendiri. Mungkin saja berawal dari cara berkendara yangkasar, ataupun kendaraan yang membawa beban lebih. Bila kendaraandiperlakukan dengan benar dan memang seharusnya dirawat dengan baik, maka kecilkemungkinan transmisi akan mengalami kerusakan dengan sendirinya. Berikut tips yang bisa diaplikasikan pemilik mobil bertransmisi otomatis Sesuaikan pelumas yangdigunakan dengan spesifikasi yang disyaratkan pabrikan kendaraan tersebut. Biasanyakemasan pelumas khusus transmisi ditandai dengan tulisan ATF (AutomaticTransmission Fluid).Periksa secara rutin tabung penyimpanan oli transmisi otomatis,tidak bolehkekurangan ataupun kelebihan dengan melihat tanda minimal dan maksimal. Bilakekurangan oli, berakibat transmisi kurang terlumasi dengan baik, sehingga timbullahgesekan yang bisa menyebabkan kerusakan. Bila kelebihan, biasanya akan timbul efek mobil akan terasa berat dalam berakselerasi. Perhatikan dengan serius jadwal penggantian oli harus sesuai buku petunjuk. Biasanya penggantian oli dilakukan setiap40.000 km, namun ada juga yang mengganti oli pada jangka waktu 20.000 km-30.000km.Pindahkan tuas transmisi ke posisi N apabila mobil berhenti di traffic light untuk mencegah keausan. Jangan menggunakan D sambil menginjak pedal rem. Hal itu akanmempercepat keausan komponen yang berhubungan dengan sistem atau kerja transmisiotomatik. Pada saat memarkir kendaraan, injaklah pedal rem dan tarik rem tangan. Lalu pindahkan posisi tuas transmisi ke P agar roda terkunci aman, kemudian matikan mesin.Bila terjadi kerusakan, harus diakui bahwa transmisi otomatis perawatannyalebih sulit dibanding manual dan tidak semua bengkel bisa menanganinya. Jadi untuk lebih jelasnya lebih baik periksa langsung pada bengkel transmisi khusus yangmenangani transmisi otomatis atau bengkel resmi ATPM.Terakhir gunakan pelumas khusus transmisi otomatis berkualitas persembahanPennzoil yakni ATF II E. Pelumas ini diformulasikan khususuntuk memenuhi kebutuhan spesifikasi transmisi otomatis modern. ATF II Ememberikan perlindungan terhadap oksidasi temperatur tinggi yang lebih baik, friksi pada perpindahan gigi yang lebih stabil, dan perlindungan pada temperatur rendah yang sangat baik.
Pengertian Transmisi Otomatis
Transmisi Otomatis, atauAutomatic Transmission merupakan istilah yang umum digunakan di dunia otomotif.Transmisi disinipun beda halnya dengan transmisi dalam  bidang telekomunikasi. Walaupun pada hakikatnya memiliki pemahaman yang sama,yaitu “menyalurkan”. Jika pada bidang telekomunikasi istilah transmisi dapat diartikan‘menyalurkan informasi’, sedangkan pada bidang Mekanik atau Otomatif, transmisi dapatdiartikan ‘menyalurkan gaya’.Istilah Automatic Transmission dan Manual Transmissionini pertama kali kudengar dari game-game driving.Penyebutannya pun disingkat menjadi AT dan MT. Balapan yang menggunakan mode MT, terasa lebih sukar untuk dimainkandaripada menggunakan mode AT. Pada mode MT, kita harus memikirkan untuk menggantigigi transmisi untuk mendapat kecepatan yang efektif. Sedang pada mode AT, kita cukup menekan tombol gas, setelah itu tinggal berpikir bagaimana berbelok menyusuri arena balap tanpa banyak menabrak.Pada kendaraan sebenarnya, Automatic Transmission memiliki beberapa mode.Mode Parking (P) digunakan jika kendaraan berhenti lama, atau pada saat mobil akandinyalakan. Dalam mode Parking ini, mobil akan susah didorong karena roda akanterkunci untuk berputar. Mode Reverse (R), seperti umumnya mode transmisi, mode R ini digunakan untuk mundur. Mode Drive (D), merupakan mode yang paling seringdigunakan di kendaraan automatic transmission. Dalam mode ini kendaraan cukupditekan tuas throttle, maka kendaraan pun akan meluncur hingga kecepatan maximumyang kita inginkan. Mode Neutral (N), mode Neutral sama halnya dengan transmisimanual, mode ini digunakan jika kendaraan berhenti sejenak seperti saat menunggulampu merah di persimpangan jalan.Pada mode Neutral ini tidak perlu khawatir kendaraan akan melompat jika tuasthrottle terinjak. Selain empat mode yang sudah di sebutkan tadi, biasanya dapatditambah beberapa mode lagi. Mode ini dapat dinamai dengan berbagai macam kode,misalkan mode S dan L1, yang terus terang aku kurang mengerti apa makna dari kode itu,yang jelas, mode ini di gunakan untuk membatasi kecepatan kendaraan terhadap perputaran mesin. Misalkan kendaraan digunakan untuk menanjak yang panjang atauuntuk menembus genangan air yang tinggi, mode transmasi ini cocok karena perputaranmesin dapat diset dengan perputaran yang tinggi dan kendaraan tidak melaju terlalukencang.Pada kendaraan transmisi otomatis, sama halnya dengan game-game driving AT,tuas yang diperlukan pun lebih sederhana, yaitu gas dan rem. Bagi yang belum pernahmengendarai mobil, mungkin solusi Automatic Transmission, bisa menjadi solusi terbaik.Cukup tekan tuas gas dan kendaraan pun langsung berjalan dengan lancar. Walaupunsecara logika, transmisi otomatis sangat mudah untuk digunakan, tapi lain halnya jikasudah terbiasa dengan transmisi manual. Ketiadaan tuaskopling, seringkali cukupmengganggu dalam proses mengendara, terutama saat kendaraan berjalan dari satu lampumerah ke lampu merah yang lain. Reflex untuk menginjak tuas kopling saat kendaraanmelambat, membuat tuas rem menjadi terinjak di saat yang belum tepat. Kendaraan pun jadi tersendat-sendat tidak nyaman

Tidak ada komentar: