Anda akan merasakan panas jika berada dekat dengan api yang
menyala. Begitu pula jika Anda memanaskan sebuah logam pada api yang menyala,
Anda akan merasakan logam tersebut menjadi panas dan mungkin Anda tidak sanggup
memegangnya. Mengapa dapat terjadi perpindahan panas, sedangkan Anda tidak
menyentuh sumber panasnya tersebut? Kejadian ini dapat juga disebut sebagai
perpindahan kalor yang memiliki arti dapat menghantarkan dan menyerap energi.
Perubahan wujud zat sering terjadi pada kehidupan sehari-hari dan mungkin
sering Anda jumpai. Ketika sebuah es dipanaskan, es tersebut akan berubah
wujudnya menjadi air. Begitu pula jika air didinginkan pada sebuah lemari es,
air tersebut akan berubah wujudnya menjadi es. Tahukah Anda, mengapa dapat
terjadi perubahan wujud seperti itu?
A.
PENGERTIAN SUHU
Jika kita membahas tentang suhu suatu benda, tentu terkait
erat dengan panas atau dinginnya benda tersebut. Dengan alat perasa, kita dapat
membedakan benda yang panas, hangat atau dingin. Benda yang panas kita katakan
suhunya lebih tinggi dari benda yang hangat atau benda yang dingin. Benda yang
hangat suhunya lebih tinggi dari benda yang dingin. Dengan alat perasa kita
hanya dapat membedakan suhu suatu benda secara kualitatif. Akan tetapi di dalam
fisika kita akan menyatakan panas, hangat, dingin dan sebagainya secara eksak
yaitu secara kuantitatif (dengan angka-angka). Sangatlah sulit untuk memberikan
definisi temperatur berdasarkan konsep yang umum digunakan, seperti pada
besaran lain. Secara sederhana suhu didefinisikan sebagai derajad panas
dinginnya suatu benda. Namun demikian, Anda dapat menggunakan adanya kesepadanan
(equality) perubahan temperatur terhadap perubahan sifat lain dari suatu
benda. Temperatur dapat didefinisikan sebagai sifat fisik suatu benda untuk
menentukan apakah keduanya berada dalam kesetimbangan termal. Dua buah
benda akan berada dalam kesetimbangan termal jika keduanya memiliki temperatur
yang sama. Ada beberapa sifat benda yang berubah apabila benda itu dipanaskan,
antara lain adalah warnanya, volumnya, tekanannya dan daya hantar listriknya.
Sifat-sifat benda yang berubah karena dipanaskan disebut sifat termometrik.
Suhu termasuk besaran pokok dalam fisika yang dalam S.I. bersatuan Kelvin.
B.
Alat Ukur Suhu
Apabila dua benda berada dalam kesetimbangan termal dengan
benda ketiga maka keduanya berada dalam kesetimbangan termal. Pernyataan
seperti ini dikenal sebagai hukum ke nol termodinamika, yang sering mendasari
pengukuran temperatur. Berdasarkan
prinsip ini, jika Anda ingin mengetahui apakah dua benda memiliki temperatur
yang sama maka kedua benda tersebut tidak perlu disentuh dan diamati perubahan
sifatnya terhadap waktu, yang perlu dilakukan adalah mengamati apakah kedua
benda tersebut, masing-masing berada dalam kesetimbangan termal dengan benda
ketiga? Benda ketiga tersebut adalah termometer. Benda apapun yang
memiliki sedikitnya satu sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur dapat
digunakan sebagai termometer. Sifat semacam ini disebut sebagai sifat
termometrik (thermometric property). Senyawa yang memiliki sifat
termometrik disebut senyawa termometrik. Temperatur zat yang diukur sama
besarnya dengan skala yang ditunjukkan oleh termometer saat terjadi
kesetimbangan termal antara zat dengan termometer. Jadi, temperatur yang
ditunjukkan oleh termometer sama dengan temperatur zat yang diukur. Zat cair
yang umum digunakan dalam termometer adalah air raksa. Hal ini dikarenakan air
raksa memiliki keunggulan dibandingkan zat cair lainnya. Keunggulan air raksa
dari zat cair lainnya, yaitu
1. Dapat menyerap panas suatu benda
yang akan diukur sehingga temperatur air raksa sama dengan temperatur benda
yang diukur,
2. Dapat digunakan untuk mengukur
temperatur yang rendah hingga temperatur yang lebih tinggi karena air raksa
memiliki titik beku pada temperatur –39°C dan titik didihnya pada temperatur
357°C,
3. Tidak membasahi dinding tabung
sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti,
4. Pemuaian air raksa teratur atau
linear terhadap kenaikan temperatur, kecuali pada temperatur yang sangat
tinggi, dan
5. Mudah dilihat karena air raksa dapat
memantulkan cahaya.
Selain air raksa, dapat juga digunakan alkohol untuk mengisi
tabung termometer. Akan tetapi, alkohol tidak dapat mengukur temperatur yang
tinggi karena titik didihnya 78°C, namun alkohol dapat mengukur temperatur yang
lebih rendah karena titik bekunya pada temperatur –144°C. Jadi, termometer yang
berisi alkohol baik untuk mengukur temperatur yang rendah, tetapi tidak dapat
mengukur temperatur yang lebih tinggi.
C.
Skala pada Beberapa Termometer
Ketika mengukur temperatur dengan menggunakan termometer,
terdapat beberapa skala yang digunakan, di antaranya skala Celsius,
skala Reamur, skala Fahrenheit, dan skala Kelvin. Keempat
skala tersebut memiliki perbedaan dalam pengukuran suhunya. Berikut rentang
temperatur yang dimiliki setiap skala.
a.
Termometer skala Celsius
Memiliki
titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100 skala.
b.
Temometer skala Reamur
Memiliki
titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80 skala.
c.
Termometer skala Fahrenheit
Memiliki
titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180 skala.
d.
Termometer skala Kelvin
Memiliki
titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 273,15 K – 373,15 K dan dibagi dalam 100 skala.
Jadi, jika diperhatikan pembagian skala tersebut, satu skala
dalam derajat Celsius sama dengan satu skala dalam derajat Kelvin,
sementara satu skala Celsius kurang dari satu skala Reamur dan
satu skala Celsius lebih dari satu skala Fahrenheit. Secara matematis
perbandingan keempat skala tersebut, yaitu sebagai berikut.
Contoh Soal
1.
Misalkan Ucok membuat sebuah termometer yang disebut dengan termometer X. Pada
termometer ini air membeku pada 0°X dan air mendidih pada 150°X. Bagaimanakah
hubungan termometer ini dengan termometer dalam skala Celsius?
Jawab
Pada termometer X, rentang
temperatur yang dimilikinya, yakni dari 0°X – 150°X sehingga skala pada
termometer ini dibagi dalam 150 skala. Perbandingan antara termometer X dan
termometer Celsius, yakni
( C – 0)/ 100 =( X – 0 / )150
ToC = (100/150)ToX = (2/3)ToX
Jadi, hubungan antara termometer ini
dengan termometer Celsius adalah ToC = (100/150)ToX =
(2/3)ToX
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Termometer
Merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat awam.
Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien muainya bisa
terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu
hampir selalu sama.
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G.
Fahrenheit. Peralatan sensor panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca
dengan skala Celsius dan Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders
Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul “Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang diantara
isinya menjelaskan metoda kalibrasi alat Letakkan silinder termometer di air
yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut
berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
1. Dengan cara yang sama, tandai poin
termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
2. Bagi panjang dari dua poin diatas
menjadi seratus bagian yang sama.
Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan
untuk mencari rata-rata skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin
tersebut tidak dapat dijadikan metoda kalibrasi yang akurat karena titik didih
dan titik beku air berbeda-beda seiring beda tekanan.
Cara Kerja :
1. Sebelum terjadi perubahan suhu,
volume Merkuri berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar
termometer direspon Merkuri dengan perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika
suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan
menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah
sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya.
Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur),ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang
berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur (to measure). Termometer
diklasifikasikan sebagai termometer kontak dan termometer non kontak atau
termometer inframerah dan diterangkan dibawah ini.
Termometer bulb (air raksa atau alkohol) dengan ciri kasnya sebagai
berikut:
a.Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan, dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau tempat pemuaian cairan.
b.Berdasar pada prinsip suatu cairan, volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan yang diisikan terkadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan
c.Ada nomor disepanjang tube gelas yang menjadi tanda besaran temperatur
d.Termometer bulb tidak memerlukan alat bantu, relatif murah, tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia, konduktivitas panas rendah. Akan tetapi termometerbulb mudah pecah
e.Dalam penggunaannya, bulb harus dilindungi terhadap benturan dan menghindari pengukuran yang melebihi skala termometer.
a.Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan, dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau tempat pemuaian cairan.
b.Berdasar pada prinsip suatu cairan, volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan yang diisikan terkadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan
c.Ada nomor disepanjang tube gelas yang menjadi tanda besaran temperatur
d.Termometer bulb tidak memerlukan alat bantu, relatif murah, tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia, konduktivitas panas rendah. Akan tetapi termometerbulb mudah pecah
e.Dalam penggunaannya, bulb harus dilindungi terhadap benturan dan menghindari pengukuran yang melebihi skala termometer.
Sumber
kesalahan termometer bulb:
1.time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah batang kapiler
2.thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya
3.cairan (alkohol, merkuri) yang terputus
4.kesalahan pembacaan
5.kesalahan pencelupan
1.time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah batang kapiler
2.thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya
3.cairan (alkohol, merkuri) yang terputus
4.kesalahan pembacaan
5.kesalahan pencelupan
Termometer
spring
Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut dan pointer bergerak turun. Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital.Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap
benturan/gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.
Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut dan pointer bergerak turun. Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital.Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap
benturan/gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.
Termometer
elektronik
Ada dua jenis yang digunakan di industri, yakni thermocouple dan resistance thermometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk 174 platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/°C juga tersedia.
Ada dua jenis yang digunakan di industri, yakni thermocouple dan resistance thermometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk 174 platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/°C juga tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar