PENGERTIAN SUHU
Suhu adalah pernyataan tentang
perbandingan (derajat) panas suatu zat. Dapat pula dikatakan sebagai ukuran
panas / dinginnya suatu benda. Sedangkan dalam bidang thermodinamika suhu
adalah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem untuk melepaskan tenaga
secara spontan.
SUHU TUBUH INTI DAN SUHU TUBUH
PERMUKAAN
1.
Suhu
inti:
(core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C).
(core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C).
Tempat pengukuran suhu inti yang
paling efektif : rectum, membrane timpani, esophagus, arteri pulmonel, kandung
kemih, rektal.
2.
Suhu
permukaan:
(surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan subkutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C.
(surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan subkutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C.
Tempat pengukuran suhu permukaan
yang paling efektif : kulit, aksila oral.
SUHU TUBUH NORMAL SESUAI TINGKATAN UMUR
Umur
|
Suhu (derajat celcius)
|
3 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun
7 tahun
9 tahun
13 tahun
|
37,5
37,7
37,2
37,0
36,8
36,7
36,6
|
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGUKURAN SUHU TUBUH PADA MEMBRAN
TIMPANI, REKTAL, ORAL, dan AKSILA
1. Membran Timpani
Keuntungan:
·
Tempat
mudah dicapai.
·
Perubahan
posisi yang dibutuhkan minimal.
·
Memberi
pembacaan inti yang akurat.
·
Waktu
pengukuran sangat cepat (2-5 detik).
·
Dapat
dilakukan tanpa membangunkan atau mengganggu klien.
kerugian:
·
Alat
bantu dengar harus dikeluarkan sebelum pengukuran.
·
Tidak
boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah telinga atau membran timpani.
·
Membutuhkan
pembungkus probe sekali pakai.
·
Impaksi
serumen dan otitis media dapat mengganggu pengukuran suhu.
·
Keakuratan
pengukuran pada bayi baru lahir dan anak-anak dibawah 3 tahun masih diragukan.
Pengukuran suhu membrane tympani:
Penempatan
termometer adalah pada lubang terlinga, masukan ujung
prove thermometer secara perlahan lahan kedalam saluran telinga yang
mengarah ketitik tengah.Teknik yang benar adalah tergantung pada bagaimana
perangkat digunakan.
Probe termometer
pada beberapa model harus dimasukkan hanya cukup sampai
mencapai segel
cahaya, sedangkan model
lainnya memerlukan segel penuh dan putaran dari termometer. Oleh
karena itu penting bahwa perawat dilatih dalam penggunaan yang benar dari
thermometer timpani di area klinis.
2. Rektal
keuntungan:
·
Terbukti
lebih dapat diandalkan bila suhu oral tidak dapat diperoleh
·
Menunjukkan
suhu inti
kerugian:
·
Tidak
boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah rektal, kelainan rektal, nyeri
pada area rektal, atau cenderung perdarahan.
·
Memerlukan
perubahan posisi dan dapat merupakan sumber rasa malu dan ansietas klien.
·
Risiko
terpajan cairan tubuh
·
Memerlukan
lubrikasi
·
Dikontradiksikan
pada bayi baru lahir
Pengukuran suhu tubuh rektal:
Letakan ujung termometer yang telah
diberi pelumas, instruksikan klien untuk mengambil napas dalamselama memaseukan
termeter, jangan paksakan termometer jika dirasakan ada tahanan. masukan 1/2 inchi (3,5 cm) pada orang dewasa
dan 2,5 cm pada anak - anak.
3. Oral
keuntungan:
·
Mudah
dijangkau dan tidak membutuhkan perubahan posisi
·
Nyaman
bagi klien
·
Memberi
pembacaan suhu permukaan yang akurat
kerugian:
·
Tidak
boleh dilakukan pada klien yang bernapas lewat mulut
·
Tidak
boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah oral, trauma oral, riwayat
epilepsi, atau gemetar akibat kedinginan
·
Tidak
boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang sedang menangis atau klien
konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif
·
Risiko
terpapar cairan tubuh
Pengukuran suhu tubuh oral:
Probe harus tetap
pada sublingual untuk periode waktu tertentu untuk
memastikan pengukuran oral akurat. Periode ini umumnya beberapa
detik untuk thermometer elektronik kontak dalam model prediktif,
tetapi pada model monitor pengukuran yang sama mungkin memakan waktu
tiga menitatau lebih. Satu menit diperlukan untuk termometer kimia. Waktu pengukuran
yang diperlukan ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk suhu probe untuk
menyeimbangkan dengan yang area kontak.
3. Aksilla
keuntungan:
·
Aman
dan non-invasif
·
Cara
yang lebih disukai pada bayi baru lahir dank lien yang tidak kooperatif.
kerugian:
·
Waktu
pengukuran lama
·
Memerlukan
bantuan perawat untuk mempertahankan posisi klien
pengukuran suhu tubuh aksilla:
Penempatan yang
benar dalam pengukuran suhu aksila dan kontak kulit secalah langsung
adalah penting.Termometer ditempatkan dibawah lengan dengan bagian
ujungnya berada di tengah aksila dan jaga agar menempel pada
kulit, bukan pada pakaian, pegang lengan anak dengan lembut agar tetap
tertutup. Termometer elektronik kontak membutuhkan waktu 5menit untu
mengukur suhu yang akurat.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH
1. Kecepatan metabolisme basal
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH
1. Kecepatan metabolisme basal
Kecepatan metabolisme basal tiap
individu berbeda- beda. Hal ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi
tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya,
sangat terkait dengan laju metabolisme.
2.
Rangsangan saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis dapat
menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih cepat. Disamping itu,
rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam
jaringan untuk dimetabolisme. Hampir seluruh metabolisme lemak coklat adalah
produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress
individu yang menyebabkan peningkatan produksi ephineprin dan norephineprin
yang meningkatkan metabolisme.
3. Hormone pertumbuhan
Hormone pertumbuhan ( growth hormone )
dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya,
produksi panas tubuh juga meningkat.
4. Hormone tiroid
Fungsi
tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hampir semua reaksi kimia dalam tubuh
sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi
50-100% diatas normal.
5.
Hormon kelamin
Hormon kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme
basal kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi
panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih berfariasi dari pada laki-laki
karena pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu
tubuh sekitar 0,3-0,6°C di atas suhu basal.
6.
Demam ( peradangan )
Proses peradangan dan demam dapat
menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu
10°C.
7. Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat
menurunkan kecepatan metabolisme 20-30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel
tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan
demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh
(hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak
mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik,
dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan
jaringan yang lain.
8. Aktifitas
Aktifitas selain merangsang peningkatan laju
metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang
menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh
hingga 38,3-40,0 °C.
9.
Gangguan organ
Kerusakan
organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan
mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang
dikeluarkan pada saat terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh.
Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat
menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.
10.
Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami
pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang
akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat
mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan
terjadi sebagian besar melalui kulit.
PROSES
PENGEUARAN PANAS
1.
Radiasi
1. Radiasi adalah mekanisme kehilangan
panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang
dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 –20 mikrometer. Tubuh
manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan
mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme
kehilangan panas.
Panas adalah energi kinetic pada
gerakan molekul. Sebagian besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan ke
udara bila suhu udara lebih dingin dari kulit. Sekali suhu udara bersentuhan
dengan kulit, suhu udara menjadi sama dan tidak terjadi lagi pertukaran panas,
yang terjadi hanya proses pergerakan udara sehingga udara baru yang suhunya
lebih dingin dari suhu tubuh.
2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas
akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh.
Biasanya proses kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil.
Sentuhan dengan benda umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil karena
dua mekanisme, yaitu kecenderungan tubuh untuk terpapar langsung dengan benda
relative jauh lebih kecil dari pada paparan dengan udara, dan sifat isolator
benda menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi secara efektif
terus menerus.
3. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas
karena gerakan udara. Panas dikonduksi pertama kali pada molekul udara secara
langsung dalam kontak dengan kulit. Arus udara membawa udara hangat pada saat
kecepatan arus udara meningkat, dan kehilangan panas konventif meningkat.
4. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit
) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang
mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58
kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi
berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari.
Hal ini menyebabkan kehilangan panas
terus menerus dengan kecepatan 12 – 16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat
dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus
melalui kulit dan system pernafasan.
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA
SAAT PENGUKURAN SUHU TUBUH
·
Termometer
harus dalam keadaan nol suhunya
·
Penggunaan
termometer untuk tiap tempat pengukuran harus pisah
·
Cara
menurunkan suhu harus dilakukan hati-hati jangan sampai thermometer jatuh dan
pecah
·
Sebelum
melakukan pengukuran harus dijelaskan dengan benar tentang tempat dan tujuan
pengukuran suhu
·
Fungsi
thermometer harus menghadap keluar untuk arah yang dibaca
Pembacaan thermometer harus ditempat yang cukup cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar